Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Rindu Media Cetak

Semua ada masanya. Masa kejayaannya, dan masa berakhirnya. Inilah yang saya rasakan ketika menerima edisi terbaru Majalah Parenting. Satu-satunya majalah yang bertahan saya jadikan langganan hingga saat ini, saking saya sangat menyukai majalah Parenting dan banyak mengadopsi gaya pengasuhan seperti yang tertulis di sana.  Sudah beberapa kali edisi belakangan, majalah ini terasa lebih tipis dari sebelumnya, dan kualitas cetaknya juga menurun. Dulu tebalnya sekitar 140 halaman (dan banyak iklan) sekarang direduksi menjadi sekitar 90 halaman, sedikit iklan dan kertas lebih tipis.  Sementara harganya sama, saat ini Rp. 40.000. Oiya, edisi Oktober 2017 baru saya terima pada Januari 2018. Saya memaklumi itu. Sudah banyak beritanya di internet. Memang sudah masanya, media cetak tergerus oleh media digital.  Saya telusuri lembar redaksi. Sekarang tidak ada lagi pengantar redaksi yang biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi, digantikan dengan Mom's Note yang ditulis oleh "Ti

Bbrr, Dinginnya Gudang Sunpride

Tak terasa sudah satu tahun berlalu dari Meet Up Fruitaholic 2017. Kami para fruitaholic sudah mendesak-desak mba Sherly (Tim Sunpride) untuk ngadain acara kangen-kangenan lagi. Iya, kangen rebutan buah-buahan Sunpride hehehe. Tertentukan pada 27 Januari 2018, Sunpride mengundang kami untuk Kopdar Fruitaholic ke gudang buah PT Sewu Segar Nusantara di Tangerang. Waaah? Ke gudang buah? Reflek tubuh menggerakkan saya untuk memilih tas besar mana yang kudu dibawa saat ke sana. Main ke gudang buaaah, lhoo..! Eh, Bu, ini mau kopdar atau mau "menjarah" buah? Hihii. ya harap maklum, bagi fruitaholic melihat buah-buahan Sunpride itu seperti melihat emas. Saya mengajak Bu Sofa, teman kantor penggemar cavendish banana-nya Sunpride. Beliau paling sering mencuil pisang yang saya bawa buat lunch. Enak kan bu? Sengaja dari Bogor belum sarapan. Ngarepnya mau sarapan pisang aja di lokasi. Sesuai harapan, di ruang meeting dengan meja panjang beralas taplak putih, fruitaho

SO GOOD Sumber Protein Keluarga

Tidak hanya IPK (Indeks Nilai Kumulatif) yang menjadi persyaratan melamar kerja, pada pekerjaan-pekerjaan tertentu, tinggi badan juga menjadi persyaratan. Contohnya, pramugara/i, pilot, tentara, pelayanan publik dll.  Karena itu saya selalu mendorong anak-anak untuk cukup mendapat asupan protein sebagai zat pembangun tubuh. Mengejar berat badan bisa nanti-nanti, yang penting mengejar tinggi badan dulu. Karena usia tumbuh terbatas hanya sampai usia 17-18 tahun. Selain untuk tumbuh, protein juga untuk memperbaiki sel yang rusak dan meningkatkan daya tahan tubuh biar nggak gampang sakit. Protein juga membentuk otak dan menjaga sel darah merah agar tidak pecah sehingga aliran darah ke otak cukup. Dengan kata lain, protein menambah kecerdasan.  Untungnya, anak-anak saya nggak nolak sama makanan berprotein hewani. Doyan malah. Apalagi dengan ayam dan produk olahan ayam. Ngakunya sih senang ayam goreng biar kayak upin ipin, tapi saya yakin emang doyan dari dulu. Baik ayam ut