Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

MAMA - MAMA PENULIS (Majalah Parenting Indonesia)

Beberapa teman bertanya kepada saya, “Bagaimana sih caranya bisa menulis yang bagus dan mengalir ?”, “Sejak kapan suka menulis?”, “Belajar menulis dari siapa? Ajari aku dong..” dan pertanyaan-pertanyaan serupa setelah mereka membaca beberapa tulisan saya di note facebook dan blog pribadi. Momentum itu terjadi ketika saya hamil. Saya mendapati perasaan bahagia yang berbeda dari sebelumnya. Bahagia yang bertambah setiap harinya. Dan terus bertambah hingga saat ini. Bukan sempurna, perjalanan saya sebagai mama pernah mengalami pasang surut . Namun bahagia adalah sebuah kata yang mewakili perasaan saya secara keseluruhan. Saya merasa lebih kreatif. Kertas warna-warni bercampur dengan coretan bertuliskan Asa dan Cinta menghiasi sudut-sudut di rumah kami. Di styrofoam di dapur tak hanya tertempel resep masakan dan daftar menu, terdapat beberapa foto senyum anak-anak saya, plus hiasan di pinggirnya. Di meja komputer yang berlapis kaca, tertempel lagi foto mereka. Setiap saya mem

MAMA - MAMA PENULIS (Majalah Parenting Indonesia)

Internet dan Seluler, Kekuatan Baru Sang Kartini

Catatan ini , saya buat dari sebuah handphone, sambil berbaring menyusui bayi saya. Sebelumnya, saya memasak dan sedikit membereskan rumah sambil membiarkan pikiran saya berkelana, berganti-ganti jelajah : yahoo, google, facebook, wikipedia, twitter, okezone...dan sekarang di blog pribadi saya ini. Saya ingat, hari ini hari Kartini. Dari lubuk hati terdalam saya berterima kasih pada gagasan beliau lebih dari satu abad yang lalu. Betapa pemikirannya sangat maju pada saat itu, sementara beliau dikelilingi pingitan tradisi yang sangat ketat mengekang. Kartini di mata saya adalah seorang perempuan pembelajar yang cerdas , gigih memperjuangkan emansipasi dan kesetaraaan hak wanita dengan kekuatan pikirannya. Lihat saja bagaimana gagasannya begitu kuat menyeruak diantara aturan tradisi yang tidak memihak kaum perempuan. Kekuatan gagasan Kartini telah sampai ke anak cucu bangsa, terutama kaum perempuan. Dan setelah lebih satu abad berselang, pencapaian gagasan Kartini bisa dibilang mengalam

MY AMAZING HAPPY PREGNANCY

(by : Murtiyarini) Saya Siap, Maka Saya Hamil Para tetangga mulai kasak-kusuk dan keluarga pun bertanya-tanya ketika setelah setahun menikah saya belum juga hamil. Mereka tidak tahu tentang alasan saya dan suami menunda kehamilan. Terus terang, ketika itu saya masih takut menjalani kehamilan yang konon berat, apalagi melahirkan yang rasanya aduhai. Wajar dong, saya rasa hampir semua wanita merasakan hal ini, tentu dengan toleransi yang berbeda. Hanya saja tidak semuanya berani untuk mengungkapkan ketidaksiapan ini, bahkan ada juga yang mengaku – ngaku siap. Salah seorang teman akhirnya mengakui ketidaksiapannya, sementara saat itu dia sudah terlanjur hamil 2 bulan. Nah, lho? Dia mengatakan ketakutannya menunda kehamilan, takut menolak karunia Allah dan sulit hamil lagi jika berkontrasepsi. Kesiapan calon orangtua sangat penting untuk mendapatkan kehamilan yang berkualitas demi ibu dan calon bayi. Tidak terbersit di pikiran kami menolak karunia Allah. Memulai dengan n